Desainer Jenius dibalik Film 300 adalah orang Indonesia

Saya dapat email dari milis DGI hari ini dan sangat terkagum-kagum dengan sosok yang dimunculkan dalam sesi profil kali ini. Selama ini saya sangat terpesona dengan desain opening title, end title dan logo film 300 yang sangat artistik dan indah, eh ternyata saya baru tahu hari ini yang bikin orang indonesia. Ya dia adalah Yolanda Santosa.

Tidak hanya itu, selama tiga tahun berturut-turut, namanya dinominasikan untuk Emmy Award untuk Zack Snyder’s 300 (2007), Ugly Betty (2006), serta Desperate Housewives (2004) dan berhasil menyabet penghargaan Graphic Design USA 2006 serta Webby Award Honoree 2006. Sejak September 2006, Yo dan perusahaannya memegang lisensi branding untuk butik online Pinkberry.

Apa kunci suksesnya? Dalam bekerja, ia memiliki prinsip mencintai apa yang dikerjakan. Tanpa rasa cinta, menurut dia, sebuah pekerjaan tidak akan membuat seseorang unggul. Yo juga tidak betah bekerja di bawah perintah.

Desain grafis film dan branding adalah dua hal berbeda, namun Yo menilai keduanya serupa. Menurut dia, keduanya bagai menggambar kisah kenangan yang melibatkan emosi. Ia juga menilai branding dan desain mampu membantu memecahkan masalah karena itu suatu cara kreatif dalam berkomunikasi.


Keajaiban branding di tangan Yolanda “Yo” Santosa

“What makes Pinkberry, Pinkberry? If you said the yogurt, you’re only half right. Customers stand in line for a taste of the yogurt, but they get in that line because of the brand.” Obyektif inilah rupanya yang melatarbelakangi sukses besar Pinkberry, toko frozen yogurt, sejak dibuka di bulan Januari 2005 dengan nilai penjualan $70 di bulan pertamanya, hingga bertumbuh menjadi 70 outlet di berbagai negara bagian Amerika dalam waktu hanya dua tahun! Dan di balik semua ini ada sentuhan tangan dan hati Yolanda Santosa –akrab dipanggil Yo– seorang desainer grafis kelahiran Jakarta, Februari 1978, yang bertanggungjawab terhadap citra seluruh elemen brand Pinkberry: packaging, menu, iklan, materi pemasaran, environment graphics, interior dan eksterior toko, kendaraan, hingga ke web site Pinkberry. Sukses Pinkberry tidak mungkin tidak dikaitkan dengan entusiasme Yo, yang didorong oleh kecintaannya pada produk Pinkberry. “You want to design something that you yourself is in love with,” demikian Yo berkata.


Sumber : kaskus.us